Amankah Makanan Kita?
Bahan
tambahan makanan (food additives) adalah senyawa atau campuran senyawa kimia
yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan (non bahan tambahan makanan) namun
oleh masyarakat dijadikan bahan tambahan makanan. Dan ini merupakan salah satu
masalah mental masyarakat.
A. BORAKS
· Boraks berasal dari bahasa Arab
yaitu Bouraq. Merupakan kristal lunak lunak yang mengandung unsur boron,
berwarna dan mudah larut dalam air.
· Boraks merupakan garam Natrium
Na2 B4O7 10H2O yang banyak digunakan dalam berbagai industri non pangan
khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Gelas pyrex yang
terkenal dibuat dengan campuran boraks.
· Boraks sejak lama telah
digunakan masyarakat untuk pembuatan gendar nasi, kerupuk gendar, atau kerupuk
puli yang secara tradisional di Jawa disebut “Karak” atau “Lempeng”. Disamping
itu boraks digunakan untuk industri makanan seperti dalam pembuatan mie basah,
lontong, ketupat, bakso bahkan dalam pembuatan kecap.
· Mengkonsumsi boraks dalam
makanan tidak secara langsung berakibat buruk, namun sifatnya terakumulasi
(tertimbun) sedikit-demi sedikit dalam organ hati, otak dan testis. Boraks
tidak hanya diserap melalui pencernaan namun juga dapat diserap melalui kulit.
Boraks yang terserap dalam tubuh dalam jumlah kecil akan dikelurkan melalui air
kemih dan tinja, serta sangat sedikit melalui keringat. Boraks bukan hanya
menganggu enzim-enzim metabolisme tetapi juga menganggu alat reproduksi pria.
· Boraks yang dikonsumsi cukup
tinggi dapat menyebabkan gejala pusing, muntah, mencret, kejang perut,
kerusakan ginjal, hilang nafsu makan.
Boraks
dalam bakso
· Pemakaian boraks untuk
memperbaiki mutu bakso sebagai pengawet telah diteliti pada tahun 1993. Di DKI
Jakarta ditemukan 26% bakso mengandung boraks baik di swalayan, pasar
tradisional dan pedagang makanan jajanan. Pada pedagang bakso dorongan
ditemukan 7 dari 13 pedagang menggunakan boraks dengan kandungan boraks antara
0,01 – 0,6 %
· Selain itu digunakan tawas yang
dilarutkan dalam 2 gram/liter air tersebut digunakan untuk merebus bakso untuk
mengeringkan dan mengeraskan permukaan bakso. Beberapa pengolah bakso
menggunakan TiO2 yaitu zat kimia yang disebut Titanium dioksida untuk
menghindari warna bakso yang gelap.
Bleng
Bleng
(IPA: /bləŋ/, dari bahasa Jawa)
adalah campuran garam mineral konsentrasi tinggi yang dipakai dalam pembuatan
beberapa makanan tradisional, seperti karak dan gendar. Sinonimnya natrium biborat,
natrium piroborat, natrium tetraborat.
Bleng adalah
bentuk tidak murni dari boraks, sementara asam borat murni buatan industri
farmasi lebih dikenal dengan nama boraks.[1] Dalam dunia
industri, boraks menjadi bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu,
dan pengontrol kecoak.
Dalam bentuk
tidak murni, sebenarnya boraks sudah diproduksi sejak tahun 1700 di Indonesia,
dalam bentuk air bleng. Bleng biasanya dihasilkan dari ladang
garam atau kawah lumpur (seperti di Bledug Kuwu,
Jawa
Tengah).
Boraks maupun
bleng tidak aman untuk dikonsumsi sebagai makanan, tetapi ironisnya penggunaan
boraks sebagai komponen dalam makanan sudah meluas di Indonesia. Mengkonsumsi
makanan yang mengandung boraks memang tidak serta berakibat buruk terhadap
kesehatan tetapi boraks akan menumpuk sedikit demi sedikit karena diserap dalam
tubuh konsumen secara kumulatif. Seringnya mengonsumsi makanan berboraks akan
menyebabkan gangguan otak,
hati, dan ginjal. Dalam
jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin),
koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis,
tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, hingga kematian.
Bleng atau boraks biasanya
dipakai dalam pembuatan makanan berikut ini:
- karak/lèmpèng (kerupuk beras), sebagai komponen pembantu pembuatan gendar (adonan calon kerupuk)
- mi
- lontong, sebagai pengeras
- ketupat, sebagai pengeras
- bakso, sebagai pengawet dan pengeras
- kecap, sebagai pengawet
Boraks Ada dalam Makanan Kita
BORAKS
merupakan garam natrium yang banyak digunakan di berbagai industri nonpangan,
khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Ia tidak berwarna
dan gampang larut dalam air.
Asal tahu saja, gelas pyrex yang
terkenal kuat bisa memiliki performa seperti itu karena dibuat dengan campuran
boraks. Kemungkinan besar daya pengawet boraks disebabkan oleh senyawa aktif
asam borat.
Asam borat (H3BO3) merupakan
asam organik lemah yang sering digunakan sebagai antiseptik, dan dapat dibuat
dengan menambahkan asam sulfat (H2SO4) atau asam khlorida (HCl) pada boraks.
Asam borat juga sering digunakan
dalam dunia pengobatan dan kosmetika. Misalnya, larutan asam borat dalam air
(3%) digunakan sebagai obat cuci mata dan dikenal sebagai boorwater.
Asam borat juga digunakan
sebagai obat kumur, semprot hidung, dan salep luka kecil. Namun, ingat, bahan
ini tidak boleh diminum atau digunakan pada luka luas, karena beracun ketika
terserap masuk dalam tubuh.
Kerupuk Gendar
Ironisnya, boraks sejak lama
digunakan masyarakat Indonesia untuk bahan baku pembuatan gendar nasi, atau
kerupuk gendar. Masyarakat Jawa biasa menyebutnya karak atau lempeng.
Air bleng (pijer) yang dipakai dalam pembuatan karak atau
gendar ini sejatinya adalah boraks. Jadi, boraks ada dalam makanan, bahkan
termasuk salah satu makanan kesukaan kita.
Bukan hanya gendar, boraks juga
banyak dipakai untuk industri makanan lain, seperti pembuatan mi, lontong,
ketupat, bakso, bahkan kecap. Konon, pembuatan bakmi pabrik dan macaroni juga
memakai asam borat murni buatan industri farmasi.
Dalam bentuk tidak murni,
sebenarnya boraks sudah diproduksi sejak tahun 1700, dalam bentuk air bleng.
YLKI melalui Warta Konsumen (1991) melaporkan, sekitar 86,49 persen sampel mi
basah yang diambil di Yogyakarta, Semarang, dan Surabaya mengandung asam borat
(boraks). Lalu 76,9 persen mi basah mengandung boraks dan formalin secara
bersama-sama!
YLKI juga melaporkan adanya
boraks pada berbagai jajanan di Jakarta Selatan. Padahal Pemerintah telah
melarang penggunaan boraks per Juli 1979, dan dimantapkan melalui SK Menteri
Kesehatan RI No 733/Menkes/Per/IX/1988.
Mengkonsumsi makanan yang
mengandung boraks memang tak sertamerta berakibat buruk terhadap kesehatan.
Tetapi boraks yang sedikit ini akan diserap dalam tubuh konsumen secara
kumulatif.
Selain melalui saluran
pencernaan, boraks juga bisa diserap melalui kulit. Boraks yang terserap dalam
tubuh ini akan disimpan secara akumulatif di dalam hati, otak, dan testes (buah
zakar).
Daya toksitasnya adalah LD-50
akut 4,5-4,98 gr/kg berat badan (tikus). Dalam dosisi tinggi, boraks di dalam
tubuh manusia bisa menyebabkan pusing-pusing, muntah, mencret, kram perut, dan
lain-lain.
Pada anak kecil dan bayi, boraks
sebanyak 5 gram di dalam tubuhnya dapat menyebabkan kematian. Sedangkan
kematian pada orang dewasa terjadi jika dosisnya mencapai 10-20 gram atau
lebih.
Bakso Boraks
Seperti dijelaskan di atas,
sebagian bakso yang beredar di pasaran juga mengandung boraks. Tetapi kita bisa
membedakan antara bakso yang mengandung boraks atau tidak.
Bakso yang mengandung boraks
lebih kenyal daripada bakso tanpa boraks. Bila digigit akan kembali ke bentuk
semula. Ia juga tahan lama dan awet hingga beberapa hari.
Warnanya juga lebih putih.
Berbeda dengan bakso tanpa boraks yang berwarna abu-abu dan merata di semua
bagian.
Kalau masih ragu, coba lembar
bakso ke lantai. Apabila memantul seperti bola bekel, berarti bakso itu
mengandung boraks.
Padahal pembuatan bakso tidak harus
menggunakan berbagai bahan kimia. Bakso dapat dihasilkan dengan baik tanpa
menggunakan boraks.
Kita bisa menggunakan bahan pengawet yang
lebih aman, seperti kalium karbonat, natrium karbonat, karaginan, atau kalsium
propionat. (Susiana, dosen Biologi Fakultas MIPA Undip-32)
Boraks Bisa Mematikan
Menurut
Dra. Euis Megawati, Apt., boraks adalah bahan solder, bahan pembersih,
pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoak. Sinonimnya natrium biborat,
natrium piroborat, natrium tetraborat. Sifatnya berwarna putih dan sedikit larut dalam air.
pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoak. Sinonimnya natrium biborat,
natrium piroborat, natrium tetraborat. Sifatnya berwarna putih dan sedikit larut dalam air.
Sering
mengonsumsi makanan berboraks akan menyebabkan gangguan otak, hati, lemak, dan
ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak
terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis,
sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, bahkan kematian.
terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis,
sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, bahkan kematian.
Ciri makanan berboraks
Sama seperti
formalin, cukup sulit menentukan apakah suatu makanan mengandung
boraks. Hanya lewat uji laboratotium, semua bisa jelas. Namun, penampakan luar tetap
memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan pegangan untuk
menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak.
boraks. Hanya lewat uji laboratotium, semua bisa jelas. Namun, penampakan luar tetap
memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan pegangan untuk
menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak.
Bakso
· Lebih
kenyal dibanding bakso tanpa boraks.
· Bila
digigit akan kembali ke bentuk semula.
· Tahan lama
atau awet beberapa hari
· Warnanya
tampak lebih putih. Bakso yang aman berwarna abu-abu segar merata di semua
bagian, baik di pinggir maupun tengah.
· Bau terasa
tidak alami. Ada bau lain yang muncul.
· Bila
dilemparkan ke lantai akan memantul seperti bola bekel.
Gula Merah
· Sangat
keras dan susah dibelah.
· Terlihat
butiran-butiran mengkilap di bagian dalam
Pewarna Kain di Jajanan Anak
Selain formalin dan boraks, beberapa jenis bahan makanan yang
diuji BPOM juga
mengandung bahan berbahaya seperti pewarna tekstil, kertas,
dan cat (Rhodamin B),
methanyl yellow, amaranth.
Pemakaian ini sangat
berbahaya karena bisa memicu kanker serta merusak ginjal dan
hati. Payahnya lagi, bahan-bahan ini ditambahkan pada jajanan untuk anak-anak seperti
es sirop atau cendol, minuman ringan seperti limun, kue, gorengan, kerupuk, dan saus
sambal.
hati. Payahnya lagi, bahan-bahan ini ditambahkan pada jajanan untuk anak-anak seperti
es sirop atau cendol, minuman ringan seperti limun, kue, gorengan, kerupuk, dan saus
sambal.
Ciri makanan yang mengandung
Rhodamin B:
· Warna
kelihatan cerah (berwarna-warni), sehingga tampak menarik.
· Ada sedikit
rasa pahit (terutama pada sirop atau limun).
· Muncul rasa
gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya.
· Baunya
tidak alami sesuai makanannya.
B. FORMALIN
Formalin
adalah nama dagang formaldehida yang dilarutkan dalam air dengan kadar 36 – 40
%. Formalin biasa juga mengandung alkohol 10 – 15 % yang berfungsi sebagai
stabilator supaya formaldehidnya tidak mengalami polimerisasi.
Formaldehida
pada makanan dapat menyebabkan keracunan pada tubuh manusia, dengan gejala :
sakit perut akut disertai muntah-muntah, mencret berdarah, depresi susunan
syaraf dan gangguan peredaran darah. Injeksi formalin (suntikan) dengan dosis
100 gram dapat menyebabkan kematian dalam waktu 3 jam.
Tahu
merupakan produk pangan yang sering direndam formalin. Tahu yang tidak direndam
formalin hanya bertahan 1 – 2 hari saja kemudian berlendir. Sedangkan yang
direndam formalin akan bertahan 4 – 5 hari bahkan bisa sampai 1 bulan dalam
kadar tertentu.
Formalin
Merusak Saraf Pusat
Formalin
adalah bahan kimia yang kegunaannya untuk urusan luar tubuh. Contohnya
untuk pembunuh hama, pengawet mayat, bahan disinfektan dalam industri plastik, busa,
dan resin untuk kertas. Di dalam formalin terkandung sekitar 37 persen formaldehid dalam air. Biasanya ditambahkan metanol hingga 15 persen sebagai pengawet.
untuk pembunuh hama, pengawet mayat, bahan disinfektan dalam industri plastik, busa,
dan resin untuk kertas. Di dalam formalin terkandung sekitar 37 persen formaldehid dalam air. Biasanya ditambahkan metanol hingga 15 persen sebagai pengawet.
Akibat
masuknya formalin pada tubuh bisa akut maupun kronis. Kondisi akut tampak
dengan gejala alergi, mata berair, mual, muntah, seperti iritasi, kemerahan, rasa terbakar,
sakit perut, dan pusing.
dengan gejala alergi, mata berair, mual, muntah, seperti iritasi, kemerahan, rasa terbakar,
sakit perut, dan pusing.
Kondisi
kronis tampak setelah dalam jangka lama dan berulang bahan ini masuk ke
dalam tubuh. Gejalanya iritasi parah, mata berair, juga gangguan pencernaan, hati, ginjal,
pankreas, sistem saraf pusat, menstruasi, dan memicu kanker.
dalam tubuh. Gejalanya iritasi parah, mata berair, juga gangguan pencernaan, hati, ginjal,
pankreas, sistem saraf pusat, menstruasi, dan memicu kanker.
Pertolongan pertama pada
keracunan akut
Tergantung konsentrasi cairan dan gejala yang dialami korban.
* Sebelum ke rumah sakit: Gunakan arang aktif (norit). Jangan
memberi rangsang agar
muntah karena menimbulkan risiko trauma korosif pada saluran
coma atas.
* Di rumah sakit: Dilakukan bilas lambung (gastric lavage),
pemberian arang aktif (meski
pemberian ini akan mengganggu penglihatan bila dilakukan teropong usus untuk
mendiagnosis trauma esofagus dan saluran cerna).
pemberian ini akan mengganggu penglihatan bila dilakukan teropong usus untuk
mendiagnosis trauma esofagus dan saluran cerna).
Hemodialisis (cuci darah) untuk mengeliminasi habis formalin dari
tubuh. Tindakan ini dilakukan bila terjadi keadaan
asidosis metabolik (keracunan berat yang mengganggu metabolisme).
Ciri makanan berformalin:
Mi basah:
· Bau sedikit menyengat.
· Awet, tahan dua hari dalam suhu kamar (25
Celsius). Pada suhu 10 derajat C atau dalam lemari es bisa tahan lebih 15 hari.
· Mi tampak mengkilat (seperti berminyak),
liat (tidak mudah putus), dan tidak lengket.
Tahu:
· Bentuknya sangat bagus.
· Kenyal
· Tidak mudah hancur dan awet (sampai tiga
hari pada suhu kamar 25 derajat Celcius).
· Pada suhu lemari es 10 derajat Celcius
tahan lebih dari 15 hari.
· Bau agak menyengat.
· Aroma kedelai sudah tak nyata lagi.
Ikan:
· Warna putih bersih.
· Kenyal.
· Insangnya berwarna merah tua dan bukan merah
segar.
· Awet (pada suhu kamar) sampai beberapa hari
dan tidak mudah busuk.
· Tidak terasa bau amis ikan, melainkan ada
bau menyengat
Bakso:
· Kenyal.
· Awet, setidaknya pada suhu
kamar bisa tahan sampai lima hari.
Ikan asin:
· Ikan berwarna bersih cerah.
· Tidak berbau khas ikan.
· Awet sampai lebih dari 1 bulan pada suhu
kamar (25 derajat C).
· Liat (tidak mudah hancur).
Ayam potong:
· Berwarna putih bersih.
· Tidak mudah busuk atau awet
dalam beberapa hari.
Formaldehid
Senyawa
kimia formaldehida (juga disebut metanal),
merupakan aldehida
dengan rumus
kimia H2CO, yang berbentuknya gas, atau cair yang dikenal
sebagai formalin,
atau padatan
yang dikenal sebagai paraformaldehyde atau trioxane.
Formaldehida awalnya disintesis oleh kimiawan Rusia Aleksandr Butlerov
tahun 1859, tapi
diidentifikasi oleh Hoffman tahun 1867.
Pada umumnya,
formaldehida terbentuk akibat reasi oksidasi
katalitik pada metanol.
Oleh sebab itu, formaldehida bisa dihasilkan dari pembakaran bahan yang
mengandung karbon
dan terkandung dalam asap pada kebakaran
hutan, knalpot mobil,
dan asap tembakau.
Dalam atmosfer
bumi, formaldehida dihasilkan dari aksi cahaya matahari dan oksigen terhadap metana dan hidrokarbon
lain yang ada di atmosfer. Formaldehida dalam kadar kecil sekali juga
dihasilkan sebagai metabolit kebanyakan organisme,
termasuk manusia.
Sifat
Meskipun
dalam udara bebas formaldehida berada dalam wujud gas, tetapi bisa larut dalam
air (biasanya dijual dalam kadar larutan 37% menggunakan merk dagang ‘formalin’ atau ‘formol’
). Dalam air, formaldehida mengalami polimerisasi dan sedikit sekali yang ada
dalam bentuk monomer H2CO. Umumnya, larutan ini mengandung beberapa
persen metanol
untuk membatasi polimerisasinya. Formalin adalah larutan
formaldehida dalam air, dengan kadar antara 10%-40%.
Meskipun
formaldehida menampilkan sifat kimiawi seperti pada umumnya aldehida, senyawa
ini lebih reaktif daripada aldehida lainnya. Formaldehida merupakan elektrofil, bisa dipakai dalam
reaksi substitusi aromatik elektrofilik
dan sanyawa aromatik serta
bisa mengalami reaksi adisi elektrofilik dan alkena. Dalam
keberadaan katalis
basa, formaldehida
bisa mengalami reaksi Cannizzaro, menghasilkan asam format
dan metanol.
Formaldehida
bisa membentuk trimer siklik, 1,3,5-trioksana atau
polimer linier polioksimetilena. Formasi
zat ini menjadikan sifat-sifat gas formaldehida berbeda dari sifat gas ideal, terutama
pada tekanan tinggi atau udara dingin.
Formaldehida
bisa dioksidasi
oleh oksigen atmosfer menjadi asam format, karena itu larutan formaldehida harus
ditutup serta diisolasi supaya tidak kemasukan udara.
Produksi
Secara
industri, formaldehida dibuat dari oksidasi katalitik
metanol. Katalis yang paling sering dipakai adalah logam perak atau campuran oksida besi dan molibdenum
serta vanadium.
Dalam sistem oksida besi yang lebih sering dipakai (proses Formox), reaksi
metanol dan oksigen
terjadi pada 250 °C dan menghasilkan formaldehida, berdasarkan persamaan
kimia
Katalis yang menggunakan perak
biasanya dijalankan dalam temperatur yang lebih tinggi, kira-kira 650 °C.
dalam keadaan ini, akan ada dua reaksi
kimia sekaligus yang menghasilkan formaldehida: satu seperti yang di atas,
sedangkan satu lagi adalah reaksi dehidrogenasi
Bila formaldehida ini dioksidasi
kembali, akan menghasilkan asam format yang sering ada dalam larutan formaldehida
dalam kadar ppm.
Di dalam skala yang lebih kecil,
formalin bisa juga dihasilkan dari konversi etanol, yang secara
komersial tidak menguntungkan.
Kegunaan
Formaldehida
dapat digunakan untuk membasmi sebagian besar bakteri, sehingga
sering digunakan sebagai disinfektan dan juga sebagai bahan pengawet. Sebagai
disinfektan, Formaldehida dikenal juga dengan nama formalin
dan dimanfaatkan sebagai pembersih; lantai, kapal, gudang dan pakaian.
Formaldehida
juga dipakai sebagai pengawet dalam vaksinasi.
Dalam bidang medis, larutan formaldehida dipakai untuk mengeringkan kulit,
misalnya mengangkat kutil.
Larutan dari formaldehida sering dipakai dalam membalsem untuk mematikan
bakteri serta untuk sementara mengawetkan bangkai.
Dalam
industri, formaldehida kebanyakan dipakai dalam produksi polimer dan rupa-rupa
bahan
kimia. Jika digabungkan dengan fenol, urea,
atau melamina,
formaldehida menghasilkan resin termoset yang keras. Resin ini
dipakai untuk lem permanen, misalnya yang dipakai untuk kayulapis/tripleks atau karpet. Juga dalam bentuk busa-nya
sebagai insulasi.
Lebih dari 50% produksi formaldehida dihabiskan untuk produksi resin
formaldehida.
Untuk
mensintesis bahan-bahan kimia, formaldehida dipakai untuk produksi alkohol
polifungsional seperti pentaeritritol, yang dipakai untuk membuat cat bahan
peledak. Turunan formaldehida yang lain adalah metilena difenil diisosianat,
komponen penting dalam cat dan busa poliuretana,
serta heksametilena
tetramina, yang dipakai dalam resin fenol-formaldehida untuk membuat RDX (bahan peledak).
Sebagai
formalin, larutan senyawa kimia ini sering digunakan sebagai insektisida
serta bahan baku pabrik-pabrik resin plastik dan bahan peledak.
Daftar kegunaan formalin
- Pengawet mayat
- Pembasmi lalat dan serangga pengganggu lainnya.
- Bahan pembuatan sutra sintetis, zat pewarna, cermin, kaca
- Pengeras lapisan gelatin dan kertas dalam dunia Fotografi.
- Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.
- Bahan untuk pembuatan produk parfum.
- Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku.
- Pencegah korosi untuk sumur minyak
- Dalam konsentrasi yang sangat kecil (kurang dari 1%), Formalin digunakan sebagai pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih barang rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut kulit, perawatan sepatu, shampoo mobil, lilin, dan pembersih karpet.
Penggunaan Formalin yang salah
Melalui sejumlah survei dan
pemeriksaan laboratorium, ditemukan sejumlah produk pangan yang
menggunakan formalin sebagai pengawet. Praktek yang salah seperti ini dilakukan
oleh produsen
atau pengelola pangan yang tidak bertanggung jawab. Beberapa contoh produk yang
sering diketahui mengandung formalin misalnya :
- Ikan segar : Ikan basah yang warnanya putih bersih, kenyal, insangnya berwarna merah tua (bukan merah segar), awet sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk.
- Ayam potong : Ayam yang sudah dipotong berwarna putih bersih, awet dan tidak mudah busuk.
- Mie basah : Mie basah yang awet sampai beberapa hari dan tidak mudah basi dibandingkan dengan yang tidak mengandung formalin.
- Tahu : Tahu yang bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur awet beberapa hari dan tidak mudah basi.
Pengaruh terhadap badan
Karena resin formaldehida dipakai dalam
bahan konstruksi seperti kayu lapis/tripleks, karpet, dan busa semprot dan
isolasi, serta karena resin ini melepaskan formaldehida pelan-pelan,
formaldehida merupakan salah satu polutan dalam ruangan yang sering ditemukan.
Apabila kadar di udara lebih dari 0,1 mg/kg, formaldehida yang terhisap bisa
menyebabkan iritasi kepala
dan membran
mukosa, yang menyebabkan keluarnya air mata, pusing, teggorokan serasa
terbakar, serta kegerahan.
Jika terpapar
formaldehida dalam jumlah banyak, misalnya terminum, bisa menyebabkan kematian.
Dalam tubuh manusia, formaldehida dikonversi menjadi asam format
yang meningkatkan keasaman darah, tarikan nafas menjadi pendek dan sering, hipotermia,
juga koma, atau sampai kepada kematiannya.
Di dalam
tubuh, formaldehida bisa menimbulkan terikatnya DNA oleh protein, sehingga
mengganggu ekspresi genetik yang normal. Binatang percobaan yang menghisap
formaldehida terus-terusan terserang kanker dalam hidung dan tenggorokannya,
sama juga dengan yang dialami oleh para pegawai pemotongan papan artikel. Tapi,
ada studi yang menunjukkan apabila formaldehida dalam kadar yang lebih sedikit,
seperti yang digunakan dalam bangunan, tidak menimbulkan pengaruh karsinogenik
terhadap makhluk hidup yang terpapar zat tersebut.
Pertolongan pertama bila terjadi keracunan akut
Pertolongan
tergantung pada konsentrasi cairan dan gejala yang dialami korban. Sebelum ke
rumah sakit, berikan arang aktif (norit) bila tersedia. Jangan
melakukan rangsangan agar korban muntah, karena akan menimbulkan risiko trauma korosif pada saluran cerna atas. Di rumah
sakit biasanya tim medis akan melakukan bilas lambung (gastric lavage), memberikan
arang aktif (walaupun pemberian arang aktif akan mengganggu penglihatan pada
saat endoskopi). Endoskopi adalah
tindakan untuk mendiagnosis terjadinya trauma esofagus dan saluran
cerna. Untuk meningkatkan eliminasi formalin dari tubuh dapat dilakukan hemodialisis
(cuci darah). Tindakan ini diperlukan bila korban menunjukkan tanda-tanda asidosis metabolik
berat.
Cara Mengurangi Kadar Formalin Pada Bahan Makanan
iKb –
Formalin, eippss, tunggu dulu.. jangan terlalu cepat untuk kuatir dan takut
dengan zat yang satu ini. Berikut ikb sharing kepada pembaca semua tentang
bagaimana sih memperlakukan bahan makanan yang telah diberi zat formalin dalam
dosis rendah maupun tinggi semisal ikan asin, cumi asin, tahu, mie dan
lain-lainnya
Formalin,
adalah sebutan dari senyawa kimia formaldehida (juga disebut metanal),
merupakan aldehida berbentuknya gas dengan rumus kimia H2CO.
Formaldehida awalnya disintesis oleh kimiawan Rusia Aleksandr Butlerov tahun
1859, tapi diidentifikasi oleh Hoffman tahun 1867.
Formaldehida
bisa dihasilkan dari pembakaran bahan yang mengandung karbon. Terkandung dalam
asap pada kebakaran hutan, knalpot mobil, dan asap tembakau. Dalam atmosfer
bumi, formaldehida dihasilkan dari aksi cahaya matahari dan oksigen terhadap
metana dan hidrokarbon lain yang ada di atmosfer. Formaldehida dalam kadar
kecil sekali juga dihasilkan sebagai metabolit kebanyakan organisme, termasuk
manusia.
Secara
industri, formaldehida dibuat dari oksidasi katalitik metanol. Katalis yang
paling sering dipakai adalah logam perak atau campuran oksida besi dan
molibdenum serta vanadium. Dalam sistem oksida besi yang lebih sering dipakai
(proses Formox), reaksi metanol dan oksigen terjadi pada 250 °C dan
menghasilkan formaldehida, berdasarkan persamaan kimia
2 CH3OH + O2
→ 2 H2CO + 2 H2O.
Formaldehida
dapat digunakan untuk membasmi sebagian besar bakteri, sehingga sering
digunakan sebagai disinfektan dan juga sebagai bahan pengawet. Sebagai
disinfektan, Formaldehida dikenal juga dengan nama formalin
dan dimanfaatkan sebagai pembersih; lantai, kapal, gudang dan pakaian.
Formaldehida
juga dipakai sebagai pengawet dalam vaksinasi. Dalam bidang medis, larutan
formaldehida dipakai untuk mengeringkan kulit, misalnya mengangkat kutil.
Larutan dari formaldehida sering dipakai dalam membalsem untuk mematikan
bakteri serta untuk sementara mengawetkan bangkai.
Dalam
industri, formaldehida kebanyakan dipakai dalam produksi polimer dan rupa-rupa
bahan kimia. Jika digabungkan dengan fenol, urea, atau melamina, formaldehida
menghasilkan resin termoset yang keras. Resin ini dipakai untuk lem permanen,
misalnya yang dipakai untuk kayulapis/tripleks atau karpet. Juga dalam bentuk
busa-nya sebagai insulasi. Lebih dari 50% produksi formaldehida dihabiskan
untuk produksi resin formaldehida.
Untuk
mensintesis bahan-bahan kimia, formaldehida dipakai untuk produksi alkohol
polifungsional seperti pentaeritritol, yang dipakai untuk membuat cat bahan
peledak. Turunan formaldehida yang lain adalah metilena difenil diisosianat,
komponen penting dalam cat dan busa poliuretana, serta heksametilena tetramina,
yang dipakai dalam resin fenol-formaldehida untuk membuat RDX (bahan peledak).
Sebagai
formalin, larutan senyawa kimia ini sering digunakan sebagai insektisida serta
bahan baku pabrik-pabrik resin plastik dan bahan peledak.
Secara umum formalin mempunyai
kegunaan sebagai berikut;
- Pengawet mayat
- Pembasmi lalat dan serangga pengganggu lainnya.
- Bahan pembuatan sutra sintetis, zat pewarna, cermin, kaca
- Pengeras lapisan gelatin dan kertas dalam dunia Fotografi.
- Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.
- Bahan untuk pembuatan produk parfum.
- Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku.
- Pencegah korosi untuk sumur minyak
- Dalam konsentrasi yang sangat kecil (kurang dari 1%), Formalin digunakan sebagai pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih barang rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut kulit, perawatan sepatu, shampoo mobil, lilin, dan pembersih karpet.
Lalu bagaimana caranya
mengurangi kadar formalin pada bahan makanan?
Menurut Dra. Sukesi M.Si,
seorang Dosen Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITS,
untuk mengurangi kandungan formalin dalam makanan yang telah diawetkan dengan
formalin, berikut ini ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengurangi
kandungan formalin tersebut dalam makanan yang bersangkutan dengan boleh
dibilang tanpa biaya tambahan apapun, hanya dengan bagaimana cara memperlakukan
bahan makanan itu sebelum dikonsumsi. Berikut ini adalah cuplikan
percakapannya:”Saya tertarik untuk mencoba mencari bagaimana mengurangi kadar
formalin dalam makanan semata karena ternyata penggunaan bahan pengawet yang di
larang itu sudah sedemikian memasyarakat,” katanya.
Apa yang harus dilakukan
untuk menghilangkan kadar formalin atau deformalinisasi?
Cukup mudah kata Kesi
menjelaskan. Dalam siaran pers yang dikeluarkan ITS, ia menjelaskan untuk
proses deformalinisasi ikan asin, dapat dilakukan dengan cara merendam ikan
asin tersebut dalam tiga macam larutan, yakni: air, air garam dan air leri.
“Perendaman dalam air selama 60
menit mampu menurunkan kadar formalin sampai 61,25% dan dengan air leri
mencapai 66,03% sedang pada air garam hingga 89,53%.
Ini artinya hanya dengan
perlakuan dan pengetahuan yang baik sebelum dikonsumsi maka kadar formalin akan
berkurang,” katanya.
Memang, tambahnya, kita tidak
dapat menghilangkan hingga 100% kadar formalin yang ada. Tapi paling tidak
dengan makin berkurangnya kadar formalin dalam bahan makanan itu, maka untuk
mengkonsumsinya akan relatif lebih aman.
“Saya tidak mengatakan formalin
itu aman digunakan sebagai pengawet, tapi mengurangi kadar formalin dalam bahan
makanan yang mengandung formalin menjadi penting untuk diketahui dan dipahami,”
katanya.
Bagaimana dengan tahu?
“Sedikitnya ada tiga cara
penanganan untuk mengurangi kadar formalin, direndam dalam air biasa, dalam air
panas, direbus dalam air mendidih, dikukus kemudian direbus dalam air mendidih
dan diikuti dengan proses penggorengan,” katanya. Hasilnya, katanya
melanjutkan, berbeda-beda, terbaik merebusnya dalam air mendidih kemudian di
ikuiti dengan proses penggorengan.
“Sedang untuk mie proses
deformalinisasi terbaik adalah dengan cara merendam dalam air panas selama 30
menit, dimana hasilnya dapat menghilangkan kadar formalin hingga mencapai
100%.”
Adapun pada ikan segar, dapat
dilakukan dengan merendam dalam larutan cuka 5% selama 15 menit,” katanya.
[ikb]
CIRI-CIRI MAKANAN YANG
MENGANDUNG FORMALIN
Ini hasil searching di internet tentang ciri-ciri
makanan berformalin.
Bagaimana mengetahui secara pasti adanya
formalin pada produk pangan?
Deteksi formalin secara kualitatif maupun kuantitatif secara akurat hanya dapat dilakukan di laboratorium dengan menggunakan pereaksi kimia.
Deteksi formalin secara kualitatif maupun kuantitatif secara akurat hanya dapat dilakukan di laboratorium dengan menggunakan pereaksi kimia.
Bagaimana mengenali kemungkinan suatu
produk pangan mengandung formalin sebagai pengawetnya?
Berikut ini terdapat beberapa ciri penggunaan formalin, walaupun tidak terlampau khas untuk mengenali pangan berformalin, namun dapat membantu membedakannya dari pangan tanpa formalin.
Berikut ini terdapat beberapa ciri penggunaan formalin, walaupun tidak terlampau khas untuk mengenali pangan berformalin, namun dapat membantu membedakannya dari pangan tanpa formalin.
Ciri-ciri mi basah yang mengandung formalin:
* Tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius)
* Bau agak menyengat, bau formalin
* Tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal
* Tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius)
* Bau agak menyengat, bau formalin
* Tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal
Ciri-ciri tahu yang mengandung formalin:
* dak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius)
* Tahu terlampau keras, namun tidak padat
* Bau agak mengengat, bau formalin (dengan kandungan formalin 0.5-1ppm)
* dak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius)
* Tahu terlampau keras, namun tidak padat
* Bau agak mengengat, bau formalin (dengan kandungan formalin 0.5-1ppm)
Ciri-ciri baso yang mengandung formalin:
* Tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius)
* Teksturnya sangat kenyal
* Tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius)
* Teksturnya sangat kenyal
Ciri-ciri ikan segar yang mengandung
formalin:
* Tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius)
* Warna insang merah tua dan tidak cemerlang, bukan merah segar dan warna daging ikan putih bersih
* Bau menyengat, bau formalin
* Tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius)
* Warna insang merah tua dan tidak cemerlang, bukan merah segar dan warna daging ikan putih bersih
* Bau menyengat, bau formalin
Ciri-ciri ikan asin yang mengandung
formalin:
* Tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius)
* Bersih cerah
* Tidak berbau khas ikan asin
* Tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius)
* Bersih cerah
* Tidak berbau khas ikan asin